ABSTRAK
Pajak merupakan salah satu komponen penting dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain sebagai fungsi APBN, pajak juga dapat menjadi instrumen fiskal yang efektif dalam mengarahkan perekonomian. Namun disisi lain tunggakan pajak di Indonesia semakin bertambah dari tahun ketahun. Hal ini karena kurangnya penagihan yang dilakukan pemerintah secara efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penagihan pajak terhutang terhadap pencairan tunggakan pajak. Penelitian ini dilaksanakan di KPP Pratama Bandung Bojonagara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa realisasi pencairan tunggakan pajak mengalamai penurunan. Hal ini dapat dilihat dari besarnya tunggakan pajak akhir tahun 2006 sebesar Rp5.564.383.000 dan realisasi pencairan tunggakan pajaknya sebesar Rp409.286.000. Kemudian di tahun 2007 mengalami penurunan, dimana besarnya tunggakan akhir tahun sebesar Rp5.686.046.000 dan realisasi pencairan tunggakan pajaknya sebesar Rp378.445.000. Analisis dilakukan dengan cara triwulanan sehingga angka yang didapat lebih dapat menggambarkan keadaan Wajib Pajak dalam pelunasan tunggakan pajak.. Namun jika dilihat dari sisi persentase target dan realisasi yang telah ditentukan KPP Pajak Bojonagara, bahwa adanya perbedaan penerimaan pajak. Dimana realisasi pencairan dari penambahan pajak terhutang tahun berjalan ditahun 2007 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2006. Semula ditetapkan Rp250.054.000 menjadi Rp378.445.000. Kesimpulan dikatakan bahwa adanya indikasi Wajib Pajak untuk tidak melunasi hutang pajaknya. Untuk itu petugas pajak agar lebih intensif lagi dalam melakukan proses penagihan pajak.



Kata Kunci: analisis, pajak, penagihan, target, realisasi, tunggakan pajak