Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan tempat dimana para pengendara kendaraan bermotor mengisi bahan bakar yang disediakan oleh Pertamina. Kendala yang dihadapi oleh SPBU saat ini yaitu kerusakan pada komponen-komponen mesin dispenser yang dapat menyebabkan downtime sehingga SPBU tidak dapat melayani seluruh permintaan pembelian BBM. Hal ini disebabkan karena tidak diketahuinya waktu kerusakan komponen-komponen mesin dispenser sehingga pihak SPBU kesulitan untuk mendatangkan teknisi pada saat terjadinya kerusakan.
Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk pemecahan masalah menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM). Dalam metode RCM terdapat tools yaitu Failure Mode Effect and Critcality Analysis (FMECA) digunakan untuk menganalisis tingkat kekritisan dari setiap jenis kerusakan mesin dispenser pada setiap komponen. Setelah ditemukan komponen kritis, maka dapat ditentukan strategi perawatan salah satunya adalah penjadwalan perawatan.
Hasil dari penelitian ini berupa sistem informasi scheduling maintenance yang dapat memberikan informasi berupa penjadwalan perawatan sebelum terjadinya kerusakan pada mesin dispenser. Untuk mendapatkan penjadwalan perawatan setiap komponen/part menggunakan penghitungan MTTF (Mean Time To Failure) dari sejarah kerusakan dan service report. Penjadwalan perawatan dilakukan 1 minggu sebelum terjadinya kerusakan, dimana pada komponen/part nozzle adalah 173 hari, filter 23 hari, dan solenoid valve 83 hari . Sedangkan pada komponen/part assymeter dilakukan perawatan untuk jenis BBM premium adalah 3.081.000 liter dan solar 5.372.000 liter.