PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di industri garmen. Salah satu proses bisnis yang dilakukan adalah melakukan pengelolaan dan pengambilan keputusan pengalokasian anggaran. Terbatasnya informasi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen yang berdasarkan analisis pengalaman pribadi dan prediksi bagian akunting, membuat pihak manajemen kesulitan untuk mengolah dan mengambil keputusan pengalokasian anggaran ketika akan melakukan pengembangan unit bisnis baru, atau untuk unit bisnis lainnya. Hal tersebut menyebabkan keputusan yang diambil terkadang menjadi belum tepat, sehingga pihak manajemen membutuhkan informasi tambahan dalam pengambilan keputusan.
Matriks BCG dapat memetakan setiap unit bisnis yang menunjukan posisi dan keadaan pasar setiap unit bisnis, berdasarkan pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif. Hasil pemetaan pada Matriks BCG serta saran yang diberikan berdasarkan posisi, menjadi informasi tambahan dalam pengambilan keputusan.
Informasi yang didapat dengan menggunakan Matriks BCG, menunjukan unit bisnis A berada pada kuadran Question Marks dan Introduction pada siklus hidup produk, unit bisnis B pada kuadran Stars dan Growth pada siklus hidup produk, dan unit bisnis C pada kuadran Cash Cows dan Mature pada siklus hidup produk. Ketiga unit bisnis tersebut harus mendapatkan investasi anggaran yang lebih untuk meningkatkan dan mempertahankan posisinya. Unit bisnis D berada pada kuadran Dogs dan pada Decline pada siklus hidup produk. Unit Bisnis D dapat didivestasi dan hasilnya dapat dialokasikan untuk pengembangan ketiga unit bisnis lainnya.